Jumat, 31 Mei 2013

Gaya Berpakaian Rasulullah

Suatu saat Rasulullah yang punya hutang kepada Yahudi, dihadang di tengah jalan oleh pemilik piutang. Ia menagih.

“Muhammad, mana pinjamanmu?”

“Bukankah saya berjanji akan melunasi dalam jangka waktu 7 hari, ini baru 5 hari?
“Mana? kembalikan sekarang!” suaranya tambah lantang.

“Nanti, sehabis takziyah akan saya lunasi.” jawab Baginda Rasulullah dengan tenang.
Tiba-tiba selendang Rasul yang melingkar di leher beliau ditarik. Rasulullah berputar, hampir saja terpelanting andaikan tidak ditangkap Sayyidina Umar bin Khaththab. Rasulullah tegak kembali dan tersenyum.

“Sabar ya, habis takziyah ya...” jawab Rasulullah dengan tetap tersenyum tenang.
Melihat Rasulullah diperlakukan seperti itu, darah Umar mendidih. Lengan baju baju ia singsingkan, dan ia berniat memukul Yahudi tersebut. Melihat gelagat Sayyidina Umar, kali ini Rasulullah yang mendekap sahabatnya tersebut.

“Hai Umar, ini kan urusanku dengannya. Dia berhak menagih, kenapa malah kau yang marah?” Umar luruh hatinya. Ia sadar ikut campur urusan Rasulullah.

Setelah hutang dilunasi, paginya Yahudi datang lagi ke Rasulullah. Beliau pun kaget.
“Kenapa datang?”

“Begini Muhammad, andaikan kemarin engkau yang hampir jatuh itu marah, tentu bukan Nabi. Tetapi yang kulihat engkau bangkit dan malah tersenyum. Aku yakin bahwa engkau adalah Nabi. Sekarang dengarkan kesaksianku: ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH.. WA ASYHADU ANNAKA MUHAMMADUR RASULULLAH.”
Yahudi masuk Islam berkat senyum Rasulullah.
---


SubhanAllah….
Kali ini silahkan bertakbir. Allahu Akbar.
---
Status KH. Munawir AF, tertanggal 10 Maret 2013