Suatu hari Habib Kadzim Assegaf berdakwah ke suatu masjid di Mukalla pada malam hari. Di tengah tausiyahnya tiba-tiba lampu padam. Lampu itu sengaja dipadamkan oleh sekelompok pemuda lalu beliau dipukul hingga berdarah.
Saat lampu hidup, jamaah terkejut melihatnya dan beliau dipapah ke mobil.
Ketika Habib mau pulang ke Tarim ia merasa tak puas dengan mobilnya yang masih bagus. Kembalilah ia ke masjid dan para pemuda itu memecahkan kaca mobilnya.
Dengan senyum ia berkata: “Lengkaplah sudah sunnah dakwah.”